Kutipan

sayatan rindu

vint rose

kesedihan, kerinduan, ketenangan

begitu menyayat

tak terkira sulitnya

mengapa kau tebar

namun tak kau hendak semai

memadu kegilaan dalam sisipan kata

gemerlap bintang tak lagi segar

kerinduan tetap menyayat

tak dapat disalahkan

memang tiada salah

menghitung hari tiada jemu

harap rindu kian kan jauh

 

 

AEC and packaging technology, is that related??

PENGARUH MEA TERHADAP PENERAPAN TEKNOLOGI PENGEMASAN DAN PENYIMPANAN PADA PRODUK HASIL PERTANIAN INDONESIA

kemasan buah

MEA merupakan suatu kesepakatan yang telah disetujui oleh negara-negara di ASEAN, dimana akan diadakannya pasar bebas di wilayah ASEAN. Tentunya dengan adanya pasar bebas setiap produk dari dari berbagai Negara lain selain Indonesia akan dengan bebas memasuki pasar Indonesia, hal ini tentu memberikan kekhawatiran pada sejumlah pihak khususnya masyarakat yang berada pada sector ekonomi kecil dan menengah dimana akan terjadi pergeseran minat masyarakat Indonesia kepada produk luar. karena tidak dapat pula dipungkiri, pemikiran masyarakat Indonesia yang masih menganggap bahwa produk hasil dalam negeri memiliki kualitas dibawah produk import, jika demikian maka produk dalam negeri akan sulit untuk bertahan bahkan dipasar lokal sekalipun. Baca lebih lanjut

FOOD SAFETY: a responsibility to share!!

Pangan adalah kebutuhan kebutuhan pokok manusia yang dibutuhkan setiap saat dan memerlukan pengelolaan yang baik dan benar agar bermanfaat bagi tubuh. Menurut WHO, yang dimaksud makanan adalah : “Food include all substances, whether in a natural state or in a manufactured or prepared form, which are part of human diet.” Batasan makanan tersebut tidak termasuk air, obat-obatan dan substansi-substansi yang diperlukan untuk tujuan pengobatan.

Pengolahan hasil pertanian merupakan salah satu kegiatan untuk meningkatkan nilai tambah (mempertahankan atau meningkatkan kualitas), memperpanjang masa sinpan dan edar, serta memperluas jangkauan pemasaran. Untuk menghasilkan pangan yang berkualitas dan meminimalkan pencemaran lingkungan, industri pangan perlu menerapkan prinsip pengolahan pangan yang baik dan pengelolaan lingkungan.

Pengolahan pangan yang baik atau dikenal dengan good manufacturing practices/GMP adalah   implementasi untuk menghasilkan produk pangan yang berkualitas berdasarkan aspek produksi. Prinsip penerapan pengelolaan lingkungannya dilakukan melalui kegiatan sanitasi dan higiene pada setiap aspek produksi, dari bahan baku sampai menjadi produk.

Baca lebih lanjut

EKSTRAKSI OLEORESIN DARI CABAI KERITING

EKSTRAKSI OLEORESIN DARI CABAI KERITING

  • Latar Belakang

Cabai (Capsicum sp.) merupakan salah satu rempah yang sangat sering digunakan sebagai bumbu masakan diberbagai belahan dunia, khususnya di wilayah Asia, cabai sering sekali dimanfaatkan sebagai saus karena rasanya yang pedas. rasa pedas dan dapat meningkatkan serela makan. Selain sebagai bahan pangan, cabai dapat pula dijadikan sebagai baahan baku pembuatan herbal atau obat-obatan alam. Capsaisin adalah zat utama yang mengakibatkan rasa pedas pada cabai. Capsaisin yang telah diekstraksi dari cabai akan diperoleh dalam bentuk oleoresin. Oleoresin adalah suatu ekstrak berbentuk gel atau pasta yang memiliki kandungan utama dari bahan yang diekstrak. Selain digunakan sebagai bahan pangan yaitu sebagai flavour, oleoresin capsaicin juga dapat dimanfaatkan dibidang farmasi dalam pembuatan berbagai obat-obatan. Penggunaan oleoresin dapat mengurangi biaya transportasi karena volum per satuan berat akan berkurang dan penyimpanannya lebih mudah.

Oleoresin adalah bahan yang dihasilkan oleh ekstraksi solven dari herbal dan rempah dengan cara pemindahan solvent pada bahan. Proses ekstraksi dengan menggunakan solven telah banyak dikembangkan menjadi berbagai metode, baik dengan metode soxhlet, maserasi atau perkolasi. Dalam proses Ekstraksi oleoresin perlu dipahami berbagai factor yang mempengaruhi banyaknya rendemen dan kualitas rendemen yang dihasilkan.

Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang digunakan dalam proses ekstraksi ini diantaranya, cabai merah keriting, pelarut etanol 95%, pisau, talenan, baskom, loyang, oven, grinder, pengayak 60 mesh, labu leher tiga, kondensor, hot plate stirrer, labu lemak, labu duran, rotary evaporator, dan saringan vacuum.

Baca lebih lanjut

APLIKASI ENZIM PAPAIN DAN BROMELIN PADA PROSES PENGEMPUKAN DAGING

Daging yang telah dimasak dianggap telah lembut jika mudah dikunyah dan, pada saat yang sama, mempertahankan tekstur yang diinginkan. kelembutan dipengaruhi oleh beberapa faktor, yang belum diketahui secara pasti. hal ini tidsk hanya berlaku pada reaksi biokimia yang termasuk dalam fase rigor mortis, tapi juga penghentiannya. tentu saja, beberapa endogenous enzim mengambil bagian dalam proses ini, termasuk proteinase endogen, terutama cathepsin, enzim ini merubah protein dalam otot selama maturasi atau penuaan dari daging (Aechle, 2007).

daging

Pematangan karkas membutuhkan waktu 10 hari pada suhu 1-2̊C. Pematangan lambat memiliki keuntungan yaitu menghasilkan daging yang sangat lembut, tapi juga memiliki kekurangan yaitu turunnya kelembaban dan penyusutan. pematang optimal daging terutama pada penyimpanan dingin (1-2̊C, kelembaban 3-86%) menyebabkan kehilangan air hingga lebih dari 7% dalam 3 hingga 4 minggu (Aechle, 2007).

Baca lebih lanjut

Antioksidan : Capsaisin, Senyawa Bioaktif pada Cabai

  1. Latar belakang

Alkaloid adalah sebuah golongan senyawa basa bernitrogen yang kebanyakan heterosiklik dan terdapat di tetumbuhan (tetapi ini tidak mengecualikan senyawa yang berasal dari hewan). Asam amino, peptida, protein, nukleotid, asam nukleik, gula amino dan antibiotik biasanya tidak digolongkan sebagai alkaloid. Dan dengan prinsip yang sama, senyawa netral yang secara biogenetik berhubungan dengan alkaloid.

Cabai (Capsicum sp.) merupakan salah satu bahan pangan yang mudah ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Cabai berasal dari Peru, namun penyebarannya bermula dari Benua Amerika, kemudian ke Benua Asia, Afrika, dan Eropa. Cabai merah merupakan salah satu jenis tanaman dari suku terungterungan (Solanaceae atau Nightshade). Tanaman ini merupakan tanaman semusim yang mudah tumbuh di dataran rendah maupun di dataran tinggi. Kebutuhan akan cabai ini semakin meningkat setiap tahunnya.

Pada umumnya masyarakat luas menggunakan cabai sebagai bahan masakan yang dapat memberikan rasa pedas dan pembangkit selera makan. Selain sebagai bahan pangan, cabai dapat pula dijadikan sebagai baahan baku pembuatan herbal. Sejak dahulu cabai telah dimanfaatkan sebagai obat-obatan di seluruh dunia.

Capsaisin adalah zat utama yang mengakibatkan rasa pedas pada cabai. Capsaisin yang telah diekstraksi dari cabai akan diperoleh dalam bentuk oleoresin. Oleoresin adalah suatu ekstrak berbentuk gel atau pasta yang memiliki kandungan utama dari bahan yang diekstrak. Selain digunakan sebagai bahan pangan yaitu sebagai flavour, oleoresin capsaicin juga dapat dimanfaatkan dibidang farmasi dalam pembuatan berbagai obat-obatan. Penggunaan oleoresin dapat mengurangi biaya transportasi karena volum per satuan berat akan berkurang dan penyimpanannya lebih mudah.

Baca lebih lanjut